Pontianak (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kanwil DJBC Kalbagbar) kembali menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal. Kali ini, petugas berhasil mengamankan 21 ton bawang bombai ilegal di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat.
"Penindakan tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengembangan informasi intelijen yang mengindikasikan adanya kendaraan yang mengangkut bawang bombai asal luar negeri tanpa dokumen kepabeanan yang sah dan akan diberangkatkan menuju Pulau Jawa," kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Kalbagbar, Beni Novri, di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan, pihaknya menerima informasi mengenai adanya truk yang membawa muatan bawang bombai tanpa dokumen resmi, dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada Minggu (29 Juni 2025) kemarin. Setelah dilakukan pengecekan, petugas menemukan satu unit truk fuso yang mengangkut bawang ilegal,” ujar
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, petugas menemukan 1.050 karung bawang bombai dengan total berat mencapai 21 ton. Bawang tersebut berlabel “Premium New Zealand Grown Onions”, yang diduga kuat berasal dari luar negeri dan masuk ke Indonesia tanpa melalui prosedur kepabeanan yang berlaku.
"Pelanggaran ini termasuk dalam Pasal 104 huruf a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan," kata Beni.
Sebagai langkah lanjutan, petugas mengamankan satu unit truk fuso beserta pengemudinya ke kantor Kanwil Bea Cukai Kalbagbar untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Beni menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Bea Cukai dalam melindungi masyarakat dan perekonomian nasional dari peredaran barang ilegal yang merugikan negara.
"Kami akan terus memperkuat pengawasan di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia, sebagai langkah antisipatif terhadap masuknya barang-barang ilegal," katanya.
Ia juga mengapresiasi kerja sama masyarakat yang berperan penting dalam membantu petugas mengungkap upaya penyelundupan ini.
"Terima kasih atas dukungan masyarakat. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari peran aktif warga dalam memberikan informasi dan menjaga wilayah perbatasan," tuturnya.