Pontianak (ANTARA) - Tim gabungan dari berbagai instansi terkait di Kabupaten Kubu Raya melakukan upaya intensif memadamkan dan mendinginkan lahan yang terbakar di sejumlah titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tepatnya di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Kakap.
"Sejak pukul 08.00 WIB, tim bergerak cepat ke lokasi kebakaran di dua kecamatan yang memiliki titik panas (hot spot) dan kepulan asap akibat kebakaran lahan gambut serta semak belukar," kata Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, di Sungai Raya, Jumat.
Menurut dia, tim gabungan yang terdiri atas Polres Kubu Raya, Satuan Brimob Polda Kalbar, Direktorat Samapta Polda Kalbar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penanganan secara menyeluruh, mulai dari deteksi dini, pemadaman, penyekatan, hingga proses pendinginan di lokasi yang dinilai rawan terbakar.
"Selain pemadaman, personel tim gabungan juga memverifikasi keberadaan hot spot dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," ujar Ade.
Di Kecamatan Sungai Raya, kebakaran terjadi di kawasan Jl. Parit Derabak hingga Parit Sembin, Dusun Sungai Seribu, Desa Parit Baru. Lokasi tersebut termasuk wilayah rawan karena berdekatan dengan permukiman dan memiliki akses air yang cukup untuk mendukung proses pemadaman.
Dia menjelaskan tiga titik koordinat yang teridentifikasi sebagai pusat kebakaran berada pada 0.112631667S–109.3731583E, 0.11577166S–109.3645166E.
Menurut dia, tim gabungan langsung melakukan respons cepat setelah titik api terpantau dalam patroli rutin, dan kecepatan dalam penanganan sangat penting untuk mencegah meluasnya api.
Sementara itu, di Kecamatan Sungai Kakap, kebakaran melanda lahan gambut di kawasan Parit Buluh, Dusun Kenanga, Desa Punggur Kecil. Vegetasi berupa pakis, semak kering, dan rumput mempercepat penyebaran api di wilayah ini.
Petugas dari Polsek Sungai Kakap bersama tim MPA dan pemadam lainnya terus melakukan pendinginan pada titik koordinat kebakaran tercatat pada 0.1671000S – 109.3093900E
Dengan kondisi medan yang sulit dijangkau dan terbatasnya sumber air, kata dia, proses pemadaman memerlukan kerja keras karena luas area terbakar diperkirakan mencapai lima hektare.
"Identitas pemilik lahan masih dalam penyelidikan. Meski belum diketahui pemilik lahan, pemadaman tetap kami lakukan sambil berkoordinasi untuk tindak lanjut penyelidikan," kata Ade.
Selain pemadaman, tim gabungan juga aktif memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Koordinasi intensif dilakukan bersama pemerintah daerah, BPBD, serta Manggala Agni untuk memetakan kerawanan wilayah berdasarkan kondisi cuaca dan kebijakan mitigasi," ujarnya.
Polres Kubu Raya juga meningkatkan patroli di kawasan rawan karhutla dan memperkuat kerja sama dengan pemerintah desa serta tokoh masyarakat guna menumbuhkan kesadaran kolektif.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dari bahaya karhutla. Jangan membakar lahan, apalagi di musim kemarau seperti ini. Dampaknya bisa luas," tuturnya.